AWAS!
WAS-WAS DISEKITAR KITA?
“nawait.... nawaitu.....nawaitul..... wudhu....’a” “ usholli..... usholli... fardha.......”, mungkin dua bentuk suara diatas tidaklah asing lagi di telinga kita, Sering dan mudah kita temukan hal yang sedemikian ini di sekitar kehidupan kita.
Kadang kita merasa jengkel dan marah sekali terhadap orang yang melakukan hal itu, kita merasa sangat terganggu sekali terhadap apa yang dilakukannya. Namun terkadang kita merasa kasihan terhadap orang tersebut, karena melihat ibadah yang dilakukannya terasa amat sulit dan berat.
Was-was, itulah status orang yang telah dipaparkan diatas. Semua ulama’ sepakat bahwa penyakit tersebut merupakan perbuatan yang sangat tercela dan dapat mengganggu orang lain. Disini ulama’ menggambarkan bahwa orang yang Was-was, itu merasa orang yang sangat baik dalam ibadahnya. Sedangkan semua itu salah presepsi. Yang mestinya syariat itu mudah dilakukan dan dikerjakan, malah ketika hal tersebut dilakukan orang yang Was-was maka semuanya terasa suli dan berat.
Perlu di ketahui, bahwa agama islam adalah agama yang mudah. Kenapa musti dijadikan ribet dan repot untuk semua itu?
Was-was, biasanya banyak terjadi dalam bersesuci yang meliputi wudhu’, mandi dan menghilangkan najis. Dan Was-was, juga terjadi dalam sholat, terlebih sholat yang dilakukannya adalah sholat fardhu. Maka tingkat Kewas-wasanya tambah parah.
Jarang sekali ditemukan orang yang was-was dalam masalah makanan, sehingga sulit sekali kita temukan orang yang ragu-ragu atau was-was ketika mau makan.
Banyak orang yang terkena penyakit was-was, itu sadar dengan apa yang dialaminya. Namun entah mengapa mereka terus menekuni hal tersebut. Apa karena sulit dihilangkan atau memang bersikap dingin? Entahlah, Wallahu A’lam.
Ironi yang sesungguhnya terjadi adalah, sayang sekali jika orang yang terkena penykit tersebut adalah orang berilmu agama yang baik. Lebih-lebih tokoh yang berpenguruh. Maka akibatnya akan tambah fatal.
Hindari Was-Was?
Agar terhindar dari penyakit was-was yang membahayakan ini, setidaknyaharus menghindari dari beberapa factor yang menyebabkan si pelaku terjerat dalam penyakit was-was?
Diantara factor tersebut, adalah ketika orang sedang qodil hajat atau buang air besar, dilarang keras untuk meludah. Karena hal itu akan menyebabkan si pelaku terkena penyakit was-was dan giginya menjadi kuning (1)
Berikut beberapa doa dan bacaan pilihan untuk bisa terhindar dari penyakit was-was.
1. Diriwayatkan dari Syaiyyidah aisyah,bahwa barang siapa yang terkena penyakit was-was, maka seorang tersebut membaca : آمَنَّا بِاَللَّهِ وَبِرُسُلِهِ x3
2. Dari imam nawawi, orang yang terkena penyakit was-was dalam sholat atau wudhu’ disunahkan membaca : لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ
3. Sedangkan dari imam abu hasan Asy-Syadili, orang yang ter kena penenyakit was-was, hendaknya membaca : سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْخَلَّاقِ إنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وما ذلك على اللَّهِ بِعَزِيزٍ أَذْهَبَ اللَّهُ عَنَّا سَائِرَ الْمَضَارِّ وَالْمَخَاوِفِ وَالْفِتَنِ وَأَنَالَنَا كُلَّ خُلُقٍ حَسَنٍ وَجَعَلَنَا من أَهْلِ وِلَايَةِ أَهْلِ النِّعَمِ وَالْمِنَنِ إنَّهُ على ما يَشَاءُ قَدِيرٌ
Semoga apa yang kita lakukan semuanya diterima dan menjadi amal yang bisa kita bawa kelak di hari kiamat nanti. Amin.
Refrensi:
(1) بغية المسترشدين - (ج 1 / ص 53)
(2) غاية تلخيص المراد من فتاوى ابن زياد - (ج 1 / ص 17)
(3)الفتاوى الفقهية الكبرى - (ج 1 / ص 14)